ALAMAT IP / IP ADDRESS
TCP/IP (Transmission Control
Protocal / Internet Protocol) adalah sekelompok protocol yang mengatur
komunikasi data di internet. Dapat juga digambarkan sebagai bahasa yang sama
sehingga komputer – komputer dalam jaringan dapat saling berkomunikasi.
Metode standar pengalamatan
komputer (IP) berupa bilangan 32 bit yang dipisahkan oleh titik setiap 8 bit.
Bentuk alamat IP
dalam bilangan biner sbb:
xxxxxxxx
. xxxxxxxx . xxxxxxxx . xxxxxxxx dimana setiap symbol “x” diganti
oleh angka 0 dan 1. contoh : 11000000.10100000.00000000.00000001 → Biner
192
. 160 .
0 . 1
→ Desimal
Nilai terbesar
bilangan biner 8 bit adalah 255, maka jumlah alamat IP yang tersedia adalah :
255 x 255 x 255 x 255.
Alamat IP merupakan
pasangan dari : Network ID (identitas jaringan) & Host ID (identitas
host dalam sebuah jaringan)
Fungsi Network ID adalah
untuk menunjukan alamat jaringan tempat komputer itu berada.
Fungsi Host ID adalah
sebagai penunjuk komputer / peralatan lain yang memiliki alamat tertentu dalam
sebuah jaringan.
Kelompok IP. Dikelompokan
menjadi 5 kelas, yaitu : kelas A, B, C, D, & E. Tapi yang sering kita gunakan kelas A, B,
C. Kelas D biasa digunakan untuk multicast, sedangkan kelas E biasa digunakan
untuk keperluan Eksperimental.
KELAS
|
JANGKAUAN
IP
|
JUMLAH
IP MAX.
|
A
|
1.xxx.xxx.xxx – 126.xxx.xxx.xxx
|
16.777.214
|
B
|
128.0.xxx.xxx – 191.255.xxx.xxx
|
65.352
|
C
|
192.0.0.xxx – 223.255.255.xxx
|
254
|
X : menyatakan dan Host ID. Angka
decimal menyatakan Network ID
Subnet Mask. Merupakan angka
biner 32 bit yang digunakan untuk :
- Membedakan Network ID dan Host ID
- Menunjukan letak Host, apakah dalam jaringan local atau jaringan luar.
Istilah IP.
- IP Private. Merupakan alamat IP yang hanya dikenal pada jaringan local/internet.
Contoh : 192.168.100.1, 172.16.33.2, 10.54.64.100
Range IP Private :
- IP Public. Merupakan alamat IP yang dikenal di internet.
Contoh
: 202.169.224.4, 72.36.129.90, 66.94.234.13.
- IP Static. Merupakan IP yang diisi secara manual pada komputer atau peralatan lain yang menggunakan protocol TCP/IP.
- IP Dinamic. Merupakan IP yang diberikan secara otomtis oleh komputer itu sendiri atau dari sebuah server DHCP (Dinamic Host Configuration Protocol)
SUBNET
Subnet adalah upaya /
proses untuk memecah sebuah network dengan jumlah host yang cukup banyak,
menjadi beberapa network dengan jumlah host yang lebih sedikit.
Apa gunanya Subnetting?
untuk menentukan batas network ID dalam suatu subnet.
Memperbanyak jumlah network (LAN)
Mengurangi jumlah host dalam satu network
Tujuan lain dari subnetting
yang tidak kalah pentingnya adalah untuk mengurangi tingkat kongesti (gangguan/
tabrakan) lalu lintas data dalam suatu network.
KEUNTUNGAN SUBNET
Mempermudah pengelolaan
Untuk optimalisasi dan
efisiensi kerja jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu network
besar, tapi terbagi ke beberapa ruas ruas gang
Mengapa Perlu Subnet ?
Jumlah IP Address Versi 4
sangat terbatas, apalagi jika harus memberikan alamat semua host di Internet.
Oleh karena itu, perlu dilakukan efisiensi dalam penggunaan IP Address
tersebut, supaya dapat mengalamati semaksimal mungkin host yang ada dalam satu
jaringan.
Konsep subnetting dari IP
Address merupakan teknik yang umum digunakan di Internet untuk mengefisienkan
alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan
IP Address.
Singkatnya
Mengapa Perlu Sub-Netting?
Efisiensi penggunaan IP
Address
Pendelegasian kekuasaan untuk
pengaturan IP Address.
Mempermudah manajemen jaringan
Mengatasi masalah perbedaan hardware
dan topologi fisik jaringan
Sub-netting menggunakan netmask untuk membagi
network menjadi lebih banyak
Pembagian satu kelas network menjadi sejumlah subnetwork
Contoh : IP
Network Klas A : 10.0.0.0 dengan netmask 255.0.0.0 (16.777.214 host untuk tiap
kelas) bila netmask diganti menjadi 255.128.0.0, maka bisa dibentuk 2 subnet
dengan jumlah host per subnet 8.388.606
Pemindahan “garis pemisah”
antara bit-bit network dengan bit-bit host.
contoh : untuk
menghubungkan 254 host dalam satu jaringan, digunakan netmask: 255.255.255.0. Tetapi
bila komputer host yang akan dihubungkan sejumlah 300 unit, maka kita harus
menggeser bit network /24 menjadi /23. netmask : 255.255.255.0 menjadi
255.255.254.0
(Sejumlah bit pada
kelompok bit network dialihkan menjadi bit-bit host). Bisa
juga sebaliknya (Sejumlah bit pada kelompok bit host dialihkan
menjadi bit-bit network).
Implementasi Sub-Netting
Menggunakan subnetmask
Format subnetmask
sama dengan format IP Address ( 32 bit ).
contoh:
255.255.255.0
Bit-bit IP Address yang
di-masking akan dianggap sebagai bit-bit network
11000000.10101000.00000000.00000001
= 192.168.0.1 ( IP Address )
11111111.11111111.11111111.00000000
= 255.255.255.0 ( sub net mask )
IP Privat
dan subnet mask default
Apa itu SUBNET MASK?
Subnet mask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau
membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET,
mana yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET
MASKnya
Perhitungan
Subnetting
Semua pertanyaan
tentang subnetting akan berkisar di empat masalah:
Jumlah Subnet
Jumlah Host per Subnet
Blok Subnet
Alamat Host dan Broadcast
Tabel bantu untuk perhitungan subnet.
Penulisan IP
address 192.168.7.2/24 Bisa di artikan
menjadi :
IP address :
192.168.7.2
Subnet mask :
255.255.255.0
Contoh:
Desimal 160
di ubah menjadi biner : 128 + 32 =160
1 0 1
0 0 0 0 0
27
26 25 24 23
22 21 20
128 64 32
16 8 4 2 1
Jadi
bilangan Biner : 10100000 memiliki
nilai decimal : 160
Kenapa
memakai “/24” ?!!
/24 diambil dari perhitungan bahwa 24 subnet mask
yang diselubungi dengan biner 1
11111111.11111111.11111111.00000000
255. 255. 255. 0
Subnet mask
yang digunakan untuk subnetting
Contoh –
Subnetting IP Address class C -1-
NETWORK ADDRESS 192.168.7.0/26
AnalisAnalisa
192.168.7.0 → Class C
/26 berarti : 11111111.11111111.11111111.11000000
255. 255. 255. 192 → subnet mask
Pertanyaan :
Jumlah Subnet
Jumlah Host per Subnet
Blok Subnet
Alamat Host dan
Broadcast
Contoh –
Subnetting IP Address class C -2-
Perhitungan
Perhitungan :
Jumlah subnet = 2 X , dimana x adalah
banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir
untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22
= 4 subnet
Jumlah Host per Subnet = 2 y
- 2, dimana y adalah adalah
kebalikan dari x yaitu banyaknya
binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 2 6
- 2 = 62 host
Blok Subnet = 256 - 192=64,
berarti nilai oktet terakhir subnet mask = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64
= 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128,192
Contoh –
Subnetting IP Address class C -3-
Alamat host dan broadcast yang valid ?
Subnet 192.168.7.0 192.168.7.64 192.168.7.128
192.168.7.192
Host Pertama
192.168.7.1 192.168.7.65 192.168.7.129
192.168.7.193
Host Terakhir
192.168.7.62 192.168.7.126 192.168.7.190 192.168.7.254
Broadcast 192.168.7.63 192.168.7.127
192.168.7.192 192.168.7.255
Latihan –
Subnetting IP Address Class C
Dengan cara yang sama, silahkan coba dengan
menggunakan subnet yang lain ?
Subnet
MasSubnet Mask CIDR
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
Contoh –
Subnetting IP Address class B
Kelas B, berarti subnetting menggunakan oktet 3
dan 4 (saya pisah menjadi 2 tabel ya).
Semua subnet mask dengan CIDR → /17 sampai /30
Subnet Mas CIDR Subnet Mask CIDR
255.255.128.0 /17 255.255.255.128 /25
255.255.192.0 /18 255.255.255.192 /26
255.255.224.0 /19 255.255.255.224 /27
255.255.240.0 /20 255.255.255.240 /28
255.255.248.0 /21 255.255.255.248 /29
255.255.252.0 /22 255.255.255.252 /30
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
Contoh –
Subnetting IP Address class B -2-
NETWORK ADDRESS
172.16.0.0/18
AnalisAnalisa
172.16.0.0 → Class B. /18 berarti :
11111111.11111111.11000000.00000000
255.255.192.0 → subnet mask
Contoh –
Subnetting IP Address class B -3-
Perhitungan
Perhitungan :
Jumlah
subnet =
2 X ,dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet
terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 2 2 = 4 subnet
Jumlah Host
per Subnet = 2 y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu
banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet
adalah 2 1 4 - 2 = 16.382 host
Blok Subnet = 256 - 192=64 (nilai oktet
terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192.
Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128,192
Contoh –
Subnetting IP Address class B -4-
Alamat host dan broadcast yang valid ?
Subnet 172.16.0.0 172.16.64.0 172.16.128.0
172.16.192.0
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.64.1
172.16.128.1 172.16.192.0
Host Terakhir 172.16.63.254 172.16.127.254 172.16.191.254
172.16.255.254
Broadcast 172.16.63.255 172.16.127.255 172.16.191.255 172.16.255.255
Contoh – Subnetting
IP Address class B -5-
Kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk
yang menggunakan subnetmask CIDR /25 sampai /30.
Contoh network address 172.16.0.0/25.
AnalisAnalisa
172.16.0.0 berarti
kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti
11111111.11111111.11111111.10000000
(255.255.255.128).
Contoh –
Subnetting IP Address class B -6-
PenghitungPenghitungan
Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
Jumlah Host per Subnet = 27 - 2 = 126 host
Blok Subnet = 256 - 128 = 128.
Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
Contoh –
Subnetting IP Address class B -7-
Alamat host dan broadcast yang valid ?
SubneSubnet 172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0
172.16.255.128
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 172.16.255.129
Host Terakhir 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 172.16.255.254
Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127
172.16.255.255
Contoh –
Subnetting IP Address class A
Kelas A, berarti subnetting menggunakan oktet 2,
3 dan 4.
Semua subnet mask dengan CIDR → /8 sampai /30
Contoh
Contoh :
NETWORK ADDRESS 10.0.0.0/16
Analisa
10.0.0.0 → Class A.
/16 berarti :
11111111.11111111.00000000.00000000
255.255.0.0 → subnet mask
Contoh –
Subnetting IP Address class A
Perhitungan
Perhitungan :
Jumlah subnet = 2 X ,dimana x adalah
banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 2 8
= 256 subnet
Jumlah Host per Subnet = 2 y - 2,
dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir
subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 2 1 6 - 2 = 65534 host
Blok Subnet = 256 - 255=1 , (nilai
oktet terakhir subnet mask) = 1. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 1, 2, 3, dst
Contoh –
Subnetting IP Address class A
Alamat host dan broadcast yang valid ?!
SubneSubnet 10.0.0.0 10.1.0.0
10.2.0.0 10.255.0.0
Host Pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 10.2.0.1 10.255.0.1
Host Terakhir 10.0.255.254 10.1.255.254 10.2.255.254 10.255.255.254
Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 10.2.255.255
10.255.255.255
Layer Model OSI
Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI
Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural
jaringan yang dikembangkan oleh badan International
Organization for Standardization (ISO) di Eropa
pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open
System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model
tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).
Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem
jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI
berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas
antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat
banyak protokol jaringan
yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat
tidak bisa saling berkomunikasi.
Model referensi ini pada awalnya ditujukan
sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada
kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh
beberapa faktor berikut:
- Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
- Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
- Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.
Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung
protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun
1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government
Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini
akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi
jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.
OSI Reference Model pun akhirnya dilihat
sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar
komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang
digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet
dan IBM Systems Network Architecture (SNA)
memetakan tumpukan protokol (protocol
stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference
Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa
protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.
OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai
berikut
Lapisan ke-
|
Nama lapisan
|
Keterangan
|
7
|
Pada lapisan ini interaksi
dengan manusia dilakukan.
HTTP (Hipertext Transfer
Protocol) , FTP (File Transfer Protocol), NFS (Network File
System) dan SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) adalah contoh
protokol di lapisan aplikasi. Manusia
berada di lapisan ini dan berinteraksi dengan aplikasinya. Sehingga lapisan ini paling banyak di lihat / digunakan
oleh pengguna jaringan..
|
|
6
|
Lapisan presentasi berurusan dengan presentasi data, sebelum data
mencapai lapisan aplikasi. Pekerjaan di lapisan ini dapat berupa MIME
enkoding, kompresi data, pengecekan format, pengurutan byte dsb.
Protokol yang berada dalam
level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software),
seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network
shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop
Protocol (RDP)).
|
|
5
|
Lapisan sesi mengatur sesi komunikasi secara logika (virtual)
antara aplikasi, juga untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat
dibuat, dipelihara, atau dihancurkan.
NetBIOS dan RPC (Remote Procedure Call) adalah dua (2) contoh dari
protokol dilapisan nomor lima.
|
|
4
|
Lapisan transport memberikan metoda untuk mencapai jasa tertentu
di sebuah node di jaringan. Contoh protokol TCP (Transmision Control
Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol).
TCP, akan memastikan bahwa semua data tiba di
tujuan dengan selamat, dan akan merakit, dan memberikan ke lapisan
selanjutnya dalam urutan yang benar.
UDP adalah sebuah protokol “connectionless” yang
biasanya digunakan untuk streaming video dan audio.
|
|
3
|
IP (Internet Protocol) adalah protokol yang sering digunakan pada
lapisan network. Lapisan ini adalah lapisan dimana proses routing terjadi.
Paket akan meninggalkan sambungan jaringan lokal dan di kirim ulang ke
jaringan lain. Router menjalankan fungsi ini di sebuah jaringan dengan
mempunyai paling tidak dua antar muka jaringan, satu untuk setiap jaringan
agar dapat saling terinterkoneksi.
Node (komputer tunggal yg tersambung dlm sebuah network) di Internet dapat
dihubungi melalui alamat IP mereka yang unik secara global. Sebuah protokol
di lapisan jaringan (network) yang sangat penting adalah ICMP
(Internet Control Message Protocol), yang merupakan protokol khusus yang
memberikan berbagai berita manajemen jaringan yang dibutuhkan untuk operasi
IP yang benar.
|
|
2
|
Pada saat dua atau lebih node berbagi media fisik yang sama, contoh,
beberapa komputer tersambung ke sebuah hub, atau sebuah ruangan yang penuh
dengan peralatan wireless yang semua menggunakan kanal yang sama, maka mereka
akan menggunakan lapisan data link untuk berkomunikasi satu
sama lain.
Contoh protokol data link yang sering digunakan adalah Ethernet, Token
Ring, ATM (Asynchronous Transfer Mode)
, dan protokol jaringan wireless
(802.11a/b/g). Komunikasi pada lapisan ini semua terjadi secara lokal,
karena semua node yang tersambung pada lapisan ini berkomunikasi satu sama
lain secara langsung. Lapisan ini kadang kala di kenal sebagai lapisan MAC
(Media Access Control). Pada jaringan yang banyak kita gunakan
menggunakan model Ethernet, node dikenali oleh alamat MAC mereka.
Alamat MAC adalah nomor /alamat 48 bit yang unik yang di berikan
ke semua peralatan / card jaringan pada saat dibuat.
Menetukan bagaimana
perangkat-perangkat jaringan seperti hub,
bridge, repeater,
dan switch layer 2
beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level
anak, yaitu lapisan Logical Link
Control (LLC) dan lapisan Media Access
Control (MAC).
|
|
1
|
Lapisan fisik adalah lapisan paling bawah pada model OSI,
biasanya mengacu pada media fisik dimana komunikasi terjadi. Lapisan
fisik dapat berupa kabel LAN CAT5, sekumpulan kabel fiber optik, gelombang
radio, pada dasarnya medium yang dapat digunakan untuk mengirimkan sinyal.
Kabel yang terpotong, fiber rusak dan kerusakan radio adalah masalah yang
terjadi di lapisan fisik.
Berfungsi untuk mendefinisikan
media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur
jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan
dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network
Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
|
Beberapa device dapat dikategorikan
sebagai OSI Layer 2 (lihat lagi tentang OSI layers kalau bingung) :
1.
Device pertama adalah Network Interface Card
(NIC). NIC ini dikategorikan sebagai layers 2 karena pada NIC ada code
yang unik yaitu MAC Address. MAC Address ini digunakan sebagai
control data communication untuk setiap host di suatu Local Area Network (LAN).
NIC ini yang mengcontrol access host ke media network.
2.
Device kedua adalah Bridge, yaitu device untuk membuat
dua atau lebih LAN Segment, dimana setiap LAN Segment tersebut mempunyai
collision domain tersendiri…!! Bridge ini yang memfilter traffic diantara dua
LAN Segment.
Beberapa fungsi / charateristic Bridge adalah sbb :
1. Bridge
lebih ‘intelligent’ dibandingkan hub, karena bisa menganisa incoming frames dan
meneruskan / mendrop yang didasarkan pada address information.
2. Bridge
collect dan pass packet diantara dua atau lebih LAN Segment.
3. Bridge
membuat multiple collision domains, dimana dimungkinkan lebih dari satu devices
mentrasmisikan secara simultan tanpa menyebabkan collision.
4. Bridge
me-maintain MAC Address table.
5. Device
lain adalah layer 2 switch (karena ada juga nanti Switch yang masuk ke layer3)
Switch ini sering menggantikan fungsi hub / repeater, karena disamping harganya
sekarang sudah mulai murah… juga performance yang lebih bagus. Switch ini juga
digunakan sebagai multiple bridge.. jadi cara kerjanya mirip dengan bridge. hal
ini disebabkan untuk setiap switch port bertindak sebagai micro bridge, dan ini
memberikan efek untuk setiap host yang terconnect mendapatkan full bandwidth…
!!!
Switch ini juga digunakan sebagai
multiple bridge.. jadi cara kerjanya mirip dengan bridge. hal ini disebabkan
untuk setiap switch port bertindak sebagai micro bridge, dan ini memberikan
efek untuk setiap host yang terconnect mendapatkan full bandwidth…
Switch memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan dengan bridge biasa antara lain dalam hal “Forwarding
Method” pada paket yang lewat. Ada
empat jenis Forwarding method yang dimiliki switch yaitu:
- Store and Forward, paket yang berupa frame dikumpulin dulu semua kemudian dilakukan pengecekan ” checksum” atas paket tersebut. Lalu diteruskan ke network segment tujuan.
- Fragment Free, Pengecekan dilakukan pada 64 bytes awal dari frame.
- Cut Through, hanya di cek pada saat frame hardware address sampai
- Adaptive Switching, pengecekan otomatis akan menggunakan salah satu dari metode2 diatas
Layer Model Referensi TCP/IP
TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI ada. Namun
demikian lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan
lapisan-lapisan OSI. Protokol TCP/IP hanya dibuat atas lima lapisan saja: physical, data link,
network, transport dan application. Hanya lapisan aplikasi pada TCP/IP
mencakupi tiga lapisan OSI teratas, sebagaimana dapat dilihat pada Gambar
berikut. Khusus layer keempat, Protokol TCP/IP mendefinisikan 2 buah protokol
yakni Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol Protocol
(UDP). Sementara itu pada lapisan ketiga, TCP/IP mendefiniskan sebagai
Internetworking Protocol (IP), namun ada beberapa protokol lain yang mendukung
pergerakan data pada lapisan ini.
Model Referensi pada TCP/IP memliki 5 lapisan, yaitu:
Lapisan ke-
|
Nama lapisan
|
Keterangan
|
5
|
Kombinasi lapisan-lapisan
session, presentation dan application pada OSI yang menyediakan komunikasi
diantara proses atau aplikasi-aplikasi pada host yang berbeda: telnet, ftp,
http, dll.
|
|
4
|
Pada lapisan ini terbagi menjadi dua, UDP dan
TCP
|
|
3
|
Berkaitan dengan routing data dari sumber ke
tujuan. Pelayanan pengiriman paket elementer. Definisikan datagram (jika
alamat tujuan tidak dalam jaringan lokal, diberi gateway = device yang
menswitch paket antara jaringan fisik yang beda; memutuskan gateway yang
digunakan). Pada lapisan ini TCP/IP mendukung IP dan didukung oleh protokol
lain yaitu RARP, ICMP, ARP dan IGMP.
1. Internetworking
Protocol (IP) Adalah mekanisme transmisi yang digunakan oleh TCP/IP. IP
disebut juga unreliable dan connectionless datagram protocol-a besteffort
delivery service. IP mentransportasikan data dalam paket-paket yang disebut
datagram.
2. Address
Resolution Protocol (ARP) ARP digunakan untuk menyesuaikan alamat IP dengan
alamatfisik (Physical address).
3. Reverse
Address Resolution Protocol (RARP) RARP membolehkan host menemukan alamat IP
nya jika dia sudah tahu alamat fiskinya. Ini berlaku pada saat host baru
terkoneksi ke jaringan.
4. Internet
Control Message Protocol (ICMP) ICMP adalah suatu mekanisme yang digunakan
oleh sejumlah host dan gateway untuk mengirim notifikasi datagram yang
mengalami masalah kepada host pengirim.Internet
5. Group
Message Protocol (IGMP) IGMP digunakan untuk memfasilitasi transmisi message
yang simultan kepasa kelompok/group penerima.
|
|
2
|
Berkaitan dengan
logical-interface diantara satu ujung sistem dan jaringan dan melakukan
fragmentasi atau defragmentasi datagram. Ada juga beberapa pendapat yang
menggabungkan lapisan ini dengan lapisan fisik sehingga kedua lapisan ini
dianggap sebagai satu lapisan, sehingga TCP/IP dianggap hanya terdiri dari
empat lapis. Perhatikan perbandingannya pada kedua gambar di atas.
|
|
1
|
Pada lapisan ini TCP/IP tidak
mendefinisikan protokol yang spesifik. Artinya TCP/IP mendukung semua standar
dan proprietary protokol lain. Pada lapisan ini ditentukan karakteristik
media transmisi, rata-rata pensinyalan, serta skema pengkodean sinyal dan
sarana sistem pengiriman data ke device yang terhubung ke network.
|
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda di Sini, dan di Harapkan Berkomentar Dengan Bahasa Yang Baku dan Sopan, Demi Kenyamanan Bersama Terimakasih.