Komputer Langsung Nyala
Ilmuwan Korea Selatan
mengatakan mereka telah mengembangkan transistor baru yang bergerak
lebih cepat dan mengkonsumsi lebih sedikit energi daripada semikonduktor
yang ada sekarang. Teknologi ini membuka jalan bagi komputer tanpa
booting.
Peneliti di Korea Insitute of Science and Technology (KIST) mengatakan transistor baru tidak hanya menggunakan keadaan on-off dari arus listrik tetapi juga elektron 'berputar arah - searah jarum jam dan berlawanan arah jarum jam - untuk menangani informasi.
Konsep ini pertama kali muncul pada 90an. Transistor efek medan yang disuntikkan ke dalam, dipandang sebagai perangkat generasi mendatang untuk menggantikan oksida logam- transistor semikonduktor konvensional.
"Prototip spin transistor telah membuka jalan untuk mengembangkan komputer baru yang tidak memerlukan waktu lama dalam proses booting," kata Hyun Koo-Cheol, salah seorang peneliti.
"Ini juga akan membantu mengembangkan perangkat yang memiliki memori dan unit pengolahan sentral tergabung ke dalam satu chip," katanya.
KIST telah menghabiskan sekitar US$8 juta sejak 2002 untuk mengembangkan transistor tersebut.
Teknologi ini sudah dipatenkan di Amerika Serikat, Jepang dan negara-negara lain. Terobosan ini diterbitkan dalam terbitan minggu ini dari majalah Science.
Peneliti di Korea Insitute of Science and Technology (KIST) mengatakan transistor baru tidak hanya menggunakan keadaan on-off dari arus listrik tetapi juga elektron 'berputar arah - searah jarum jam dan berlawanan arah jarum jam - untuk menangani informasi.
Konsep ini pertama kali muncul pada 90an. Transistor efek medan yang disuntikkan ke dalam, dipandang sebagai perangkat generasi mendatang untuk menggantikan oksida logam- transistor semikonduktor konvensional.
"Prototip spin transistor telah membuka jalan untuk mengembangkan komputer baru yang tidak memerlukan waktu lama dalam proses booting," kata Hyun Koo-Cheol, salah seorang peneliti.
"Ini juga akan membantu mengembangkan perangkat yang memiliki memori dan unit pengolahan sentral tergabung ke dalam satu chip," katanya.
KIST telah menghabiskan sekitar US$8 juta sejak 2002 untuk mengembangkan transistor tersebut.
Teknologi ini sudah dipatenkan di Amerika Serikat, Jepang dan negara-negara lain. Terobosan ini diterbitkan dalam terbitan minggu ini dari majalah Science.
2 komentar:
like thiss...
loadingnya lama bro..........
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda di Sini, dan di Harapkan Berkomentar Dengan Bahasa Yang Baku dan Sopan, Demi Kenyamanan Bersama Terimakasih.